Minggu, 02 November 2014

[Sumpah Pemuda] Kamilah Tonggak Negeri ini! (ver.1)



Kamilah Tonggak Negeri ini!

Kita adalah sebuah tonggak yang bertugas mengokohkan negeri ini..
Kitalah yang disebut-sebut generasi penerus dimana para tokoh terdahulu mengamanatkan sisa perjuangannya untuk dilanjutkan.
Kita yang dianggap ‘juru kunci’ gemilangnya masa depan bangsa.
Kita yang katanya wadah bagi banyak orang untuk menaruh segudang harapannya, karena kitalah para calon pemimpin bangsa.
Itulah kita dan segala hal yang menghinggapi  bahu kita.
Kita... Pemuda-pemudi Indonesia.

Sebuah tonggak yang kokoh merupakan salah satu kriteria kemajuan suatu bangsa. Tonggak yang kokoh tidak akan mudah terhempas oleh segala ancaman dan serangan yang datang. Itulah sebagaimana seharusnya para pemuda-pemudi Indonesia dapat menjadi tonggak yang kokoh bagi negeri ini. Hal ini bisa ditunjang dengan ditumbuhkannya rasa cinta terhadap tanah air.
“Jangan tanya apa yang dapat diberikan negerimu—tanyalah apa yang dapat kauberikan pada negerimu…” Jargon terkenal dari John F. Kennedy yang sarat makna itu—sekali lagi—akan memberi sentilan bagi para tonggak bangsa ini. Disinilah poinnya, dimana sikap kecintaan kita dipertanyakan. Karena jika benar cinta, kita tentunya sudah melakukan banyak hal untuk negeri ini.
Lantas, sebagai pelajar, apa yang bisa kita lakukan untuk negeri ini? Kita bukan lagi di era perjuangan bersifat kedaerahan dimana senjatalah yang diangkat tinggi-tinggi. Kita sebagai orang modern yang akan memimpin sebuah perubahan. Jadi, saat ini bukanlah senjata yang menjadi alat perjuangan, tapi mental inlander (orang terjajah) yang harus dihapuskan.
Dimulai dari hal yang sering kali disepelekan oleh kaum pelajar, yakni, budaya contek-mencontek. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa mental kita masih mental orang terjajah yang tak bisa melakukan apa-apa, penuh keputusasaan dan kepasrahan dengan keadaan, sekalipun berusaha, kita berusaha dengan cara yang salah.
Tanpa kita sadari, dengan mencontek kita telah menekan potensi diri kita untuk tidak berkembang. Kita pada akhirnya akan terbiasa diberi suapan, dan jika suatu saat kita terhalang untuk mendapatkan suapan itu, segala cara akan kita tembus untuk mendapatkannya (tak peduli baik buruk jalan yang kita ambil). Bukankah itu terdengar lebih menyeramkan ketika sebuah tonggak yang seharusnya menopang justru menjadi ancaman yang kelak menghantam negerinya sendiri?
Jadi, mulai dari sekarang, yakinkan diri kita bisa berdiri sendiri tanpa mencuri hasil orang lain. Perangi mindset ketidakperyaca diri-an dan ketidakbisaan yang masih bersemayam dalam diri kita. Alirkanlah selalu aura positif, dimana kita optimis dan percaya kita bisa dengan segala kemampuan kita sendiri.
Karena tak ada kata terlambat untuk perubahan, marilah kita ikrarkan sebuah janji, bahwa Kamilah tonggak negeri ini! Kami siap mengokohkan, bukan menghancurkan!

PS:  Projek mading sekolah nih hehehe, semoga responnya bagus ya._.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar